DALAM DILEMA MENDALAM
oleh: Rossiabde Negara
Jasad ku , berpulanglah ke rahim ibuku
Ku tak berdaya melukis serpihan tinta air mata bumi hati
Ku tak mampu meramu kalimat suci nya dalam temaran purnama
Hasratku terpasung nafas nafas iblis menerka Tanya dalam sasana aksaraku
Kelam prahara hati perlahan menyurusi arteri menyusuri sela sela pori poriku
Tak terasa ia telah jauh menyeka luka dalam selaput kabut lara hati.
Jasad ku,,,
jauh sudah kaki kaki langit menapak titian arwah berlumur berdosa
Nian siksa terasa mengikat nyawa nista ini
Terang terang mati nuraninya
Gelap gelap telah rela menjamah ari ku
Selayaknya perintis doa doa Tuhan,
mengejar pijar terselubung diantara rintihan angin
Resah resah ku bermekaran,
Memberi bingkisan gerhana hati
Menyingkap Asma malaikat sang pemilik cinta
Mereka tak merasa apa yang ku rasakan..
Mereka hanya menerka fatwa fatwa ku
Mereka hanya jasad tanpa nyawa
Tak berartiku di mata hati mereka
Pulanglah,,,
Pulanglah saja jasad ku nan nista..
Biarlah sang iblis menyisir arti nafas terakhirku
Biarlah semesta raya membinasakan nyawa nyawa keangkuhan
Karna aku, hanyalah penyair nista nan tak luput dari dosa.
oleh: Rossiabde Negara
Jasad ku , berpulanglah ke rahim ibuku
Ku tak berdaya melukis serpihan tinta air mata bumi hati
Ku tak mampu meramu kalimat suci nya dalam temaran purnama
Hasratku terpasung nafas nafas iblis menerka Tanya dalam sasana aksaraku
Kelam prahara hati perlahan menyurusi arteri menyusuri sela sela pori poriku
Tak terasa ia telah jauh menyeka luka dalam selaput kabut lara hati.
Jasad ku,,,
jauh sudah kaki kaki langit menapak titian arwah berlumur berdosa
Nian siksa terasa mengikat nyawa nista ini
Terang terang mati nuraninya
Gelap gelap telah rela menjamah ari ku
Selayaknya perintis doa doa Tuhan,
mengejar pijar terselubung diantara rintihan angin
Resah resah ku bermekaran,
Memberi bingkisan gerhana hati
Menyingkap Asma malaikat sang pemilik cinta
Mereka tak merasa apa yang ku rasakan..
Mereka hanya menerka fatwa fatwa ku
Mereka hanya jasad tanpa nyawa
Tak berartiku di mata hati mereka
Pulanglah,,,
Pulanglah saja jasad ku nan nista..
Biarlah sang iblis menyisir arti nafas terakhirku
Biarlah semesta raya membinasakan nyawa nyawa keangkuhan
Karna aku, hanyalah penyair nista nan tak luput dari dosa.
0 komentar:
Posting Komentar